Sejak sering beli Pie Susu di Kampung Semawis, Yodha jadi suka Pie Susu. Aku jarang buatin dia sich..karena dulu dia belum suka aneka Pie seperti ini. Tadi Yodha minta di buatin Pie Susu. Sebetulnya aku agak nggak rajin bikin Pie Susu seperti ini, karena ngga punya cetakan tipis. Di rumah adanya cetakan cekung dalem-dalem, biasanya Yodha kurang suka bentuknya.
Google Ad
Friday, March 10, 2017
Thursday, March 9, 2017
Kue Hungkwe Coklat
Kemaren masih ada sisa Tepung hungkwe sedikit, sisa waktu membuat es Goyang. Sayang jika tidak di manfaatkan, karena aku agak pelupa, jika sudah terbuka gitu biasa terbuang percuma. Akhirnya aku buat Hungkwe coklat saja. Jadi seperti Kue Hungkwe, tapi rasa coklat. Rasanya enak sekali, lembut dan nyoklat. Yodha suka..Papinya juga suka.
Menchi Katsu
Menchi Katsu...menu khas Jepang. Terbuat dari Daging cincang yang di beri bumbu-bumbu, lalu di beri baluran Tepung panir. Lalu adonan di goreng deep frying atau di oven. Kalau Yodha kurang suka rasa panir oven..jadi aku goreng deep frying.
Baru nyoba pertama Menchi Katsu ini..rasanya memang enak...apalagi jika daging cincangnya fresh, rasanya manis dan juicy dagingnya. Tadi malam menemukan ide resep bikin Menchi Katsu ini, sebenarnya iseng sambil nemenin yodha tidur, lihat-lihat majalah kuliner..kok ada menu Menchi Katsu. Aku baru tau Katsu jenis ini..jadi langsung browsing aja di beberapa food Blogger dari Jepang, ternyata menu ini memang khas Jepang.
Tapi seperti biasa, kalau masak masakan mancanegara, jika tidak punya bumbunya, aku sesuaikan seleraku dan bumbu yang ada. Tapi hasilnya..tetap enak kok..dan lebih sesuai selera lokal..๐ Rasanya seperti Nugget Daging, tapi lebih enak. Karena kalau Nugget Daging kan di kukus dulu..itu jadi agak sepo rasa dagingnya...kalau ini..rasa dagingnya masih terasa juicy manis..enak dech.
Ok..aku share ya resepnya ya teman-teman, selamat mencoba...cocok jadi menu praktis bekal atau lauk anak-anak nich...๐
Jika memungkinkan pakai daging cincang fresh ya..yang baru, karena lebih enak, nggak amis dan manis juicy rasanya. Jika beli daging beku itu agak amis jika di goreng langsung. Kalau aku bias abeli daging bagian Has di pasar, minta tolong aja di cincangkan sekalian sama penjualnya..jika memungkinkan lho. Kalau di pasar dekat rumahku kios penjual dagingnya bersih, di lengkapi kran air bersih, jadi aku suka minta di cuci dulu, baru di cincang, atau pesan sehari sebelumnya di tukang daging langganan, paginya udah di bawain daging cincang fresh yang sudah dia cincang di rumah. Tapi jika mau lebih fresh lagi ya main cincang mencincang di rumah ya teman-teman..hihi.
Menchi KatsuBahan :150 gram daging giling, 1/4 bawang bombay cincang, 50 gram panir, 1/2 sendok teh kaldu sapi, dan garam secukupnya, 1/4 sendok teh merica bubuk, 1/8 sendok teh pala bubuk, 1/2- 1 sendok teh gula pasir. 1/2 butir putih telurAduk rata semua bahan, cicipi dulu rasanya dengan cara menggoreng sedikit adonan. Jika sudah pas rasanya baru di goreng.Bentuk bulat pilih agak lonjongLapisi tepung terigu tipis hingga rata, celup ke kocokan telur. Lumuri tepung panirGoreng hingga matang di minyak hingga terendam, jadi matang hingga ke bagian dalam.Sajikan hangat
Martabak Mini Coklat
Martabak mini, tak pernah bosan Yodha bawa bekal ini. Kadang sore, cemilan pun minta Martabak mini. aku sich santai aja..bikin tiap hari pun oke..hihi. Karena ada Tepung Martabak jualanku yang praktis, tinggal tambah telur dan air, diamkan sebentar, panggang ..jadi dech. Bikin bekal untuk Yodha jadi nggak pernah terburu-buru.
Tuesday, March 7, 2017
Kue Cucur Gula Merah
Kue Cucur, kue tradisional Jawa yang sangat unik, karena tekture dan rasanya itu unik. Kue Cucur ini, walau di buat dari bahan-bahan sederhana, tapi jika tehnik pembuatannya tepat akan menghasilkan Kue yang berserat cantik. Rasanya juga unik..agak chewy..atau sedikit alot ya jika versi pasar. Apalagi jika Kue nya di goreng agak kering dan lama, tekturenya jadi agak liat dan keras, khas banget, tapi justru itu enaknya hihi. Tapi ada juga jenis Kue Cucur yang empuk, itu bisa kita buat dengan cara menggorengnya jangan terlalu lama, cukup hingga semua bagian adonan matang. Sesuai selera saja sich.
Yodha suka Kue Cucur. Pertama makan dia di pasar Babadan..pas weekend pagi-pagi ke sana belanja ada yang jual Kue Cucur, Yodha mencoba kok suka. Sejak saat itu jika ketemu cucur, dia minta beli. Tapi ternyata favorit Yodha tetap kue Cucur di pasar Babadan yang agak alot dan keras, dia malah suka..hihi. Waktu beli di pasar dekat rumah ada yang jual kue Cucur lembek dan empuk, dia malah kurang suka.
Sering Yodha minta di buatin Kue cucur, tapi aku kadang nggak sempat aja. Sampai kemaren beberapa kali request, jadinya aku sempatin buat juga. Kue Cucur, jaman kecil sering lihat Ibu di Yogya buat, tapi lupa takarannya. Akhirnya tanya Ibuku, nah..ibuku tipe ibu ala Jawa yang jika bikin kue tanpa takaran..hihi. Jadinya cuma bilang, kalau Tepung beras seperempat di kasih Tepung Terigu sedikit biar agak empuk. Air secukupnya, gula secukupnya..pokoknya adonan tidak terlalu encer juga tidak terlalu kental..hahah. Bingung kan..!
Akhirnya aku coba-coba saja berbekal pentunjuk ibuku...dan kebetulan kok kemaren nggak punya gula merah, jadi aku pakai gula merah cair. Aku encerkan saja gula merah cairnya, lalu aku rebus hingga mendidih bersama daun pandan dan garam. Selanjut aku buat adonan, sedikit demi sedikit hingga kekentalan menurutku udah mengalir pas, aku hentikan pemakaian cairan gula. Karena memakai Gula cair yang pekat warnanya kehitaman, jadinya hasil Kue Cucurku cantik kecoklatan, tapi sedikit kurang manis menurut Yodha. Tapi menurut suamiku udah pas, malah nggak mblenger manisnya.
Jadi, karena nggak semua teman-teman ada stok Gula Merah cair, jadinya aku tulis tetap pakai gula biasa ya, jadi takaran air 450 ml, dan gula merah serut sekitar 150 gram di buat sirup gula dulu bersama garam dan pandan. Nanti cairan gulanya di tuang sedikit demi sedikit ya hingga jadi adonan kue Cucur yang tidak kental, namun juga tidak cair. Untuk yang suka manis lebih takaran gula bisa di tambah kok.
Kue Cucur :
Bahan Kering :
- 250 gram tepung beras
- 50 gram tepung terigu protein sedang
- Bahan Sirup Gula :
- 450 air
- 150 gram Gula Merah yang gelap, sisir halus ( sesuai selera saja ya manisnya )
- 1/2 sendok teh garam
- 1 lembar daun pandan
Didihkan bahan Sirup gula merah dengan api sedang, biarkan hingga suam kuku.
Tuang sirup gula sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung sambil di keplok-keplok agar adonan bersarang. Keplok-keplok adonan sekitar 15 hingga 20 menit ya, agar adonan bersarang cantik.
Diamkan 1 jam atau langsung goreng juga bisa.
Panaskan minyak sedikit saja.
Goreng Kue cucur hingga seluruh adonan di bagian atas matang dan berubah warna, baru di balik sebentar saja dan goreng sebentar lagi hingga matang.
Tips :
Waktu menggoreng, paling bagus memakai wajan besi atau wajan anti lengket yang agak tebal, agar kue matang sempurna dan tidak cepat gosong duluan sebelum semua bagian matang
Panaskan wajan di api sedang hingga benar-benar panas, baru masukkan adonan, agar langsung bersarang cantik.
Minyak untuk menggoreng jangan terlalu banyak, cukup 2 sendok makan tiap kali goreng satu Cucur, jadi kuenya akan menyarang cantik.
Tusuk tengah kue Cucur dengan lidi / tusuk sate waktu menggoreng agar bagian adonan yang belum matang biasa mengalir ke bagian dalam. Tapi kemaren aku lagi nggak punya Lidi, jadi aku diamkan saja, tetap matang semua dan mengalir kok adonannya.
Cara Membuat Es Goyang
Waktu kemaren kita kulineran ke Kampung Semawis, aku nemu es Goyang..es jadul yang di buat langsung di gerobak dengan cara di goyang-goyang. Rasanya memang enak..unik dan fresh, karena di buat dadakan, bukan dari freezer. Rasa es Goyang itu legit..lembut dan lumer di mulut. Ah..pokoknya enak. Yodha juga suka..katanya lebih enak dari es krim..hihi.
Apam Balik
Apam Balik..adalah jajanan khas malaysia, biasa di jual di pasar malam gitu dari yang aku baca, atau di pinggir jalan seperti di Indonesia mungkin ya. Sepintas mirip sama martabak manis. Tapi beda rasanya. Lebih mirip pancake lipat menurutku. Kalau martabak manis kan ada tekture serat yang banyak, kalau Apam Balik ini tekturenya lembut empuk, seperti pancake, namun karena di isi kacang, jadi lebih enak dan lebih tradisional rasanya. Beragam resep Apam Balik sudah aku coba, karena penasaran banyak versi, ada yang pakai ragi instan, ada yang tidak pakai. Ada yang langsung di panggang, ada pula yang di diamkan dulu semalaman.
Monday, March 6, 2017
Kangkung Rebus Brambang Asem
Selamat hari Senin lagi teman-teman...:) Selamat beraktifitas kembali ya....
Jika sabtu Minggu kita suka kulineran mencoba aneka menu baru atau yang di unik di luar...week day...waktunya kembali ke menu-menu harian ala rumahan ya..tentu jika bisa lebih sehat. Nah..salah satu menu sehat favoritku ini nich..sayuran rebus, sambel Brambang Asem. Cara membuatnya mudah..dan rasanya enak..!
Sentra Kuliner Kampung Semawis yang Makin Meriah Di Semarang
Jika jalan-jalan ke Semarang, jangan lupa mampir ke sentra kuliner malam di daerah Pecinan ya teman-teman, tepatnya ada di dekat daerah Kranggan Pecinan, dekat sama Gang Baru juga. Namanya Warung Semawis. Jadi sentra kuliner ini paling ramai sich jika weekend, banya penjual makanan unik, baik tradisional maupun modern. Ada yang khas Semarang seperti Jamu Jun yang unik dengan belasan rempah, namun berbentuk bubur manis, ada Es Gempol, Es Conglik, yang terkenal dengan Es Puter Duren nya. Mau makan besar seperti Gudeg Koyor, Soto, dll juga ada. Tak ketinggalan aneka kuliner kekinian khas anak mudah seperti Ayam Goreng ala Taiwan, Churos, Hotteok, dll komplet ada di Semawis.
Jika kita jeli, kita juga bisa menemukan yang unik-unik seperti Es Goyang, es Gempol, dll di sepanjang Warung Semawis yang para penjualnya berjejer di kanan kiri gang. Aku udah sering banget ke Semwais, namun pas malam Minggu kemaren, cuaca cerah benar-benar sampai berjubel, ramai sekali. Wisatawan berbaur dengan warga lokal Semarang...sampai susah jalan hihi. Aku sampai nggak konsentrasi mau motret, karena harus megangin Yodha terus, takut dia usil lihat-lihat ke sana kemari. Mau beli makanan pun antri atau udah nggak ada tempat duduk lagi. Jadi jika datang weekend, tinggal pilih..mau menikmati karamaian dan sensasi antri makanan, datang agak maleman jam 7 ke atas, jika mau nyaman masih sepi, datang pas Magrib tuch..tapi masih lengang karena banyak yang baru buka..hihi. Aku udah coba semua, datang sore atau malam..datang pas hujan,..pas sepi...tetap asyik-asyik aja jika kita mah.
Jika weekend nggak ada tujuan jalan, pasti kita mampir Semawis buat sekedar cari cemilan buat Yodha..atau minum Jamu Jun untukku...hihi. Seru aja melihat suasana daerah Pecinan yang ramai, beda sama daerah tempat tinggalku di Semarang atas. Kalau di Pecinan ini, kita bisa melihat kehidupan serasa tempo dulu, baik bangunan atau orang-orangnya banyak orang tua yang duduk-duduk di depan rumah sambil menikmati lalu lalang, ada juga orang-orang tua yang bernyayi karaokean di jalanan di daerah Semawis itu, Pokoknya beda aja suasananya. Serasa di luar negeri jika lihat acara Taste with Jason tuch lho teman-teman, yang sering mengulas daerah Pecinan. Wah..harusnya Jason kalau ke Indonesia, mampir ke Semarang mengulas Kampung Semawis, pasti seru...hihi.
Untuk rasa makanan yang di jual di sana, rata-rata enak dan pilihan. Namun untuk harga juga lumayan. jadi silahkan pilih-pilih yang sesuai selera dan kantong ya teman-teman..hihi. Untuk Gudeg komplit misalnya harga 20 ribu satu porsi. Untuk Cumi bakar, 35 ribu isi 2 ekor. Untuk Kue churos, Hotteok misalnya 15 ribu an, dll. Silahkan di coba saja ya teman-teman..nggak rugi kok jalan-jalan ke sana, menikamti suasana daerah Pecina sambil mencicipi aneka kuliner uniknya.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)