Google Ad

Wednesday, February 17, 2016

*Spicy Chicken Wing Dengan Lada Hitam



Beberapa waktu lalu lihat sayap ayam di supermarket kok masih fresh, langsung dech beli. Apalagi sayapnya sudah di potong-potong..dan hanya bagian ujung sayapnya yang dagingnya sedikit, tapi banyak kulitnya. Wah..itu paling mak nyuss jika di masak..hihi. Akhirnya aku beli dua pack. Eh baru ingat kemaren sore, waktu Yodha minta lauk ayam. Aku akhirnya ingat punya sayap ayam itu. Sayap ayam seperti ini paling enak di goreng krispi, tapi aku takut Yodha bosan krispi terus, akhirnya aku tawari chicken wing seperti kalau beli di Pizza Hut gitu, Yodha mau. Akhirnya aku coba buat aja...sausnya buat sendiri, daripada beli ada kan bumbu saus spicy chicken wing siap pakai gitu, tapi terlampau gurih eneg menurutku. Membuat sendiri bumbu spicy chicken wing mudah dan murah..serta sangat praktis kok teman-teman.
12

Monday, February 15, 2016

Tongseng Sapi Tanpa Santan


Menu makan malam tadi...masaknya dadakan sore, pas mateng waktu makan malam..waktu motret udah malam..hihi..jadilah mesti di dalam dan pakai lampu jika motret malam. Tapi aku memang suka masak sore dadakan aja..soalnya musti tanya dulu ke boss kecilku..mau makan apa. Tadi pagi request daging, aku kira minta sate lagi, tapi ternyata katanya lagi nggak mau sate. Akhirnya aku tawari tongseng..tapi Yodha gak mau masakan bersantan katanya. Akhirnya aku coba tadi buat tongseng tanpa santan. Setelah aku coba, ternyata Yodha suka, karena rasanya tetep enak walau tanpa santan, mirip semur...tapi aroma tongseng..haha..bingung kan teman-teman ?
4

Gablok Pecel Semarangan


Pagi-pagi nengok freezer kok masih menemukan sambel pecel Kediri yang aku buat beberapa waktu lalu. Aku cicip, masih oke rasanya, jadilah pagi-pagi pengen sarapan pecel. Pecel, pakai nasi..udah biasa..jadi aku pengen yang lebih enak dan spesial. Jadi ingat Gablok Pecel yang biasa di beli di pasar dekat rumah. yang jual Mbah-Mbah gitu..enak banget. Kalau pagi..yang beli antriannya panjang sekali..jadi aku malas kadang beli gablok pecel di sana..males antrinya..hihi. Nah..bukan aku dong ya..namanya..kalau nggak iseng bikin gablok sendiri..hihi. Akhirnya tadi pagi aku membuat gablok sendiri..dan..bisa sarapan gablok pecel  dech..nggak perlu antri. 
17

Sunday, February 14, 2016

Gemblong Cothot


Kamis kemaren nggak sengaja nonton acara Jejak si Gundul..wah..*bejo..alias beruntung..karena saking sering nonton chanel tivi luar sampai suka lupa muter tivi nasional. Iseng pas lagi cari chanel acara yang bagus tuch eh ada Jejak Si Gundul di Trans 7. Wah..senengnya..karena episode kemaren lagi mengulas makanan khas Salatiga, yang terbuat dari singkong, yaitu Gemblong Cothot. Di banding acara masak yang menampilkan para Chef aku kok lebih suka *chef* Gundul ini..hahah. Karena walaupun dia bukan Chef, tapi jago juga lho mengolah aneka makanan, terutama cemilan tradisional Indonesia, dan yang lebih seru..dia belajar langsung di lapangan, dari ahlinya..atau pengusaha makanan tersebut. Kalau membantu membuat makanan itu kelihatan semangat dan tulus gitu orangnya. Dan yang jelas, karena praktek langsung, jadi penonton itu dapat ilmu baru yang benar-benar bermanfaat tentang cara mengolah sutu makanan khas dari daerah-daerah di Indonesia...yang belum banyak di kenal luas resep atau cara pembuatannya. Semoga acara seperti ini tetep ada ya..daripada acara-acara hiburan yang nggak jelas konsepnya..menurutku acara ini oke banget.

Nah..pas di Salatiga nich Mas Gundul membuat jajanan khas Salatiga..yaitu Gemblong Cothot. Ya..Gemblong..tapi bukan Gemblong dari tepung ketan ya teman-teman..tapi dari singkong. Makanya aku, walau sambil kerja..tetep mantengin cara membuatnya. Ternyata...yang di maksud Gemblong Cothot ini adalah semacam gethuk goreng yang berisi gula pasir di dalamnya. Jadi ketika di goreng, gula pasirnya akan meleleh, dan *mecothot* atau isinya keluar meleleh..hihi..jadi di sebut Gemblong Cothot. Selain di Salatiga, makanan sejenis Gemblong Cothot ini juga di kenal di daerah Bandungan, Ungaran dan sekitarnya.

Sebagai penggemar singkong..aku langsung penasaran pengen coba membuat Gemblong Cothot ini. Tadi pagi ke pasar, langsung semangat beli singkong..beberapa kg...tapi kok ya nggak ada yang bagus..huhu. Aku beli dari dua penjual, biar ada *serep jika singkongnya nggak mempur. Dan ternyata nggak bagus semua..huhu. Yang satu nggak mempur, yang satu mempur tapi warnanya kuning. Yo wis lah..masih untung ada yang mempur singkongnya. Karena untuk membuat Gemblong Cothot ini, syarat utamanya itu memakai bahan singkong yang mempur, jadi ketika di tumbuk, tekturenya bisa halus dan lembut. Jika singkong yang *magel, atau nggak mempur itu jika di tumbuk akan lengket dan kurang enak rasa gemblongnya nanti. Akhirnya..walau cuma jadi sedikit kelakon juga mencoba Gemblong Cothot ini. Tadi aku ikutin cara membuatnya seperti yang di buat Mas Gundul di tivi, sayangnya..waktu menggoreng masih ada beberapa yang bentuknya nggak bagus lagi, karena *mripili bagian pinggirnya ketika di goreng. Akhirnya masih ada adonan sedikit, aku tambah putih telur sedikit, masih selamat bentuknya. Nanti aku coba lagi dech buat yang lebih oke. Tapi..kalau soal rasanya..enak..pakai banget. Rasa singkongnya jadi lembut, tapi kriuk sedikit renyah luarnya, jika masih panas..hemm..enak sekali. Di makan panas-panas rasanya lembut gurih manis..ada sensasi gula pasir yang mecothot ( meleleh ), jadi kombinasi rasa manis yang  pas untuk mengimbangi gurihnya adonan singkong.


Aku tuliskan cara membuatnya ya teman-teman..mudah kok..aku lihat dari Mas Gundul..yang bikin kemaren di tivi..cuma nanti aku masih mau develop lagi takaran resepnya, agar bisa menghasilkan Gemblong Cothot yang mulus dan nggak *mripili ketika di goreng.

Kalau dari resep Mas Gundul kemaren, singkong yang mempur di kukus hingga empuk, di tumbuk halus, di tambah sedikit garam dan vanili, pewarna makanan, lalu di isi dengan isian gula pasir, atau isian pisang yang di kukus kemaren itu variasinya. Adonan di aduk rata, di giling, di  bentuk bulat, di beri isian secukupnya, lalu di tangkupkan dan di bentuk seperti pastel. Selanjutnya di goreng. Mudah sich..cuma mungkin karena kualitas singkongku kurang bagus tadi ya..jadi ada beberapa Gemblong Cothot ku yang mripili ketika di goreng. Besok, kalau nemu singkong lagi aku develop lagi dech resepnya...karena..enak banget...Gemblong Cothot ini..hihi.



16

Saturday, February 13, 2016

Bubur Ala Bandung Komplet



Dari kemaren Yodha pengen makan bubur ala Bandung yang pakai jamur dan kuah semur. Gara-gara pernah makan, ada warung tenda di dekat rumah yang jualan Bubur Bandung tiap pagi beberapa waktu lalu, Yodha jadi suka. Katanya dia lebih suka Bubur Bandung ini, di banding bubur kuah kuning ala Jakarta. Memang sich..bubur Bandung ini kuahnya lebih soft..kuahnya semacam kuah semur encer gitu..jadi lebih pas untuk bubur Bandung yang gurih. Kalau kuah kuning, jika bumbunya terlalu  gurih, kadang malah neg..kalau beli di tukang bubur di pinggir jalan itu..hihi. Jadi Yodha nggak suka. 
3

Friday, February 12, 2016

Sambal Terasi Petai & Teri Medan


Hemm hujan-hujan...kok pengen makan sambel di temani nasi hangat yang ngepul...:D Tapi karena sedari pagi hujan, belum sempat belanja ke pasar, akhirnya mengandalkan budhe sayur aja. Pengennya sich nyambel sama ikan asin goreng gitu..enak pastinya. Sayangnya di budhe ayur hanya ada teri Medan. Ya okelah di campur saja ke dalam sambalnya, campurin pete juga, jadilah sambal pete..hihi. Walau aku bukan penggemar pete, kalau cuma untuk bumbu sambal aja masih oke, tapi tetep di sisihin, nggak di makan.
3

Rupa-Rupa Tahu Isi


Musim hujan seperti ini, salah satu cemilan favorit pastinya gorengan ya teman-teman. Di pinggir jalan banyak yang jual gorengan, tapi alangkah lebih baik jika membuat sendiri di rumah. Lebih enak..lebih sehat dan lebih bersih serta ekonomis tentunya. Beragam menu gorengan sudah banyak di web aku ini. Silahkan teman-teman  pilih mana yang menjadi favorit ya..di search aja di kolom search pojok kanan atas.
5

Thursday, February 11, 2016

Misoa Bakso Kuah


Misoa...adalah salah satu bahan makanan yang aku kenal sejak pindah ke Semarang. Kalau di Yogya sich jarang kami mengolah misoa. Mungkin karena di Semarang memang kental budaya Tionghoa juga, jadi di sini ada satu olahan misoa yang cukup banyak di kenal. Mungkin karena pembauran budaya, terciptalah menu Misoa Goreng. Jadi alih-alih di olah jadi menu Chinese, misoa ini di Semarang malah sering di olah menjadi kudapan ala Jawa..yaitu misoa goreng. Misoa goreng ini di campur sayuran seperti wortel, daging ayam, daun bawang, aneka bumbu dan di masak, di cetak, lalu di goreng. Olahan misoa goreng di Semarang bisa di temui di mana-mana. Di pasar, di penjual jajanan, hingga kelas bakery, banyak menjual misoa goreng, baik versi di bungkus adonan telur atau di celup adonan tepung. Semuanya enak..semuanya aku suka..hihi. Di makan pakai cabe rawit..enak banget Misoa goreng ini. Resep Misoa goreng sudah pernah aku posting di SINI.


Atau jika di masak pun, di Semarang sini lebih banyak jadi olahan misoa ayam kuah yang bertoping ayam bumbu kecap dan telur pindang..hihi. Jowo banget kan ya. Menu Misoa kuah ini bisa di jumpai di sekitar Simpang Lima Semarang, banyak warung tenda yang jual Misoa kuah ayam seperti ini.
Tapi..kadang-kadang jadi penasaran pengen lebih mengulik variasi menu misoa ini. Yang umum jika di buat masakan, biasanya di buat  sup untuk balita, orang tua, dll. Memang misoa ini tekturenya lembut sekali. Lebih lembut daripada mie biasa. Makanya sangat cocok untuk menu anak-anak dan orang tua.  Mengapa misoa bisa lebih lembut..itulah yang aku masih panasaran. Kalau secara tradisional, proses pembuatannya sich katanya di pilin-pilin dan di tarik hingga menjadi mie yang panjang dan kecil seukuran lebih besar sedikit dari benang. Tapi, kalau sekarang sich kebanyakan buatan pabrik ya misoa itu. Dari yang aku baca lagi, misoa ini di anggap lebih tinggi nilainya di banding mie biasa, maka sering di jadika menu spesial di acara ulang tahun warga keturunan atau di jadikan hadiah  untuk kerabat.

2

Wednesday, February 10, 2016

Gadon Daging


Menu makan malam kami, Gadon daging. Mudah..cepat dan sehat..karena di kukus aja, tanpa minyak. Rasa gurihnya  soft,..jadi cocok buat anak-anak atau orang dewasa yang nggak suka pedas. Kalau buat aku..tetep..paling enak di makan pakai sambel bawang..hihi. Dasar pemakan cabe..nggak bisa sehari tanpa cabe gitu. Gadon dagingnya, di buat dadakn tadi mangrib, waktu makan malam udah mateng anget-anget. Motretnya juga cepetan aja sebelum makan..jadi seadanya fotonya dech...:D

Bagian daging yang cocok di cincang itu contohnya bagian lulur, lebih mudah mencincangnya. Pastikan daging segar ya teman-teman, jika mau di masak olahan daging cincang seperti ini, agar tidak amis. Oh ya..lauk gadon daging ini, bisa di modifikasi jadi pedas kali ya..dengan menambahakan cabai rawit utuh..aku kira akan lebih mantap buat penyuka pedas.

Jika masih ada sisa gadon daging, jangan di buang. Paginya bisa di pakai buat menu olahan lain, misal untuk isian arem-arem, atau lemper, enak juga. Oke dech, langsung aja aku kasih resepnya ya...jam segini kok udah mengantuk..padahal masih banyak kerjaan..huhu. Baiklah..lebih baik istirahat dulu. Oke..selamat beristirahat juga ya buat teman-teman semua...:)

Gadon Daging

Bahan :
250 gram daging sapi, cincang
3 lembar daun salam, potong-potong
50 ml santan kental
1 butir telur
1/2 sendok teh kaldu sapi
1/2 sendok teh garam ( sesuai selera )
1 sendok teh gula pasir ( sesuai selera )

Bumbu halus :
4 butir bawang merah 
2 siung bawnag putih
3 butir kemiri
1/2 sendok teh ketumbar
1/4 sendok teh merica butiran

Cara Membuat:
Campur semua bahan, aduk rata
Sendokkan adonan secukupnya ke daun pisang, bentuk tum
Lakukan hingga adonan habis
Kukus 30 menit hingga matang
Sajikan

4

Google Ad

Visit Our You Tube Channel