Beberapa waktu lalu aku pernah bikin brongkos, karena masaknya lama..aku pakai api kecil dan aku sambi2..apa gitu lupa..nah..akhirnya brongkosku sampai kering..kuahnya habis. Tapi nggak gosong..dan setelah aku cicipin..lho kok malah tambah enak. Nah..sejak itulah kadang2 kalau bikin brongkos..sengaja aku keringkan..kayak kali ini aku masak. Kuahnya tinggal sedikit sekali..nyemek gitu dech istilah orang Jawa..dan bumbunya jadi mengental. Rasanya..enak sekali..berasa brongkos yang sudah nginap berhari2...hihi. Brongkos memang lebih enak kalau sudah di inapkan...rasanya makin mlekoh dan meresep bumbu2nya. Di makan sama nasi putih aja ya udah enak banget. Apalagi kacang tholonya..kan jadi lama di masak dengan bumbu2..jadinya tambah enak da merasuk bumbu2nya..daging juga..enak di buat brongkos versi kering ini. Kalau mau murah meriah ya tahu saja. Kalau aku...suka ketiganya aku campur..hemmm...yummy.
Yang belum tau brongkos..itu masakan khas Yogya..atau daerah lain juga ada ya kali..tapi di Yogya..banyak warung2 brongkos yang legendaris dan terkenal..dan sudah jadi tujuan wisata kuliner. Kalau aku sendiri..makan brongkos..ya sudah tak terhitung lagi..sedari kecil..minimal seminggu sekali ibuku masak brongkos ini..paling2 bahannya saja yang di ganti2 biar nggak bosan. Tapi apapun itu yang di masak brongkos..aku kok ya tetep suka..hihi. Tapi memang paling suka ya yang brongkos kacang tholo begini..^^
Brongkos KeringBahan :250 gram daging tetelan sapi200 gram kacang tholo , rendam 3 jam hingga mekar5 buah tahu kulit, potong serongSantan 1500 mlGaram sesuai selera
Kaldu bubuk rasa sapi 1 sendok teh ( jika suka )2 ruas jari lengkuas, memarkan2 batang serai, memarkan3 lembar daun jeruk2 lembar daun salamBumbu halus :8 siung bawang merah3 siung bawang putih5 buah kluwak1/2 sendok makan ketumbar1/2 ruas jari kencur6 butir kemiri50 gram gula merah2 buah cabe merahCara Membuat :Haluskan bumbu halus , lengkuas , serai, salam dan daun jeruk. Tumis hingga harum, lalu masukkan daging, kacang tholo , tahu dan santan, masukkan bahan dan bumbu2 lain, lalu masak dengan api kecil hingga daging matang dan kuah mengantal agak nyemek. Sajikan dengan nasi putih.
Wuih, kliatan enak banget tu, mb.... Pake nasi anget2, mantep bener ya?
ReplyDelete-ida-
Iya Mba Ida..nglawuhi gt lho Mba..kalau mau pedes tinggal nyeplus cabe rawit..:)
Deletedi daerahku jenenge jangan cang tholo mbak,,,, kesukaannya adikku ini,, dulu pas masih dijawa belum nikah sering masak ini,,, skrg gk bisa masak begini,, di papua gk ada kcang tholo.... hihihi,,, jadi kangen
ReplyDeleteSama mba Dewi..kayak di Yogya..namanya sama..Jangan = sayur ..wah berarti kacang tholo nich memang terbatas adanya ya mba..cuma di Jawa..:D
DeleteHmmm enaknya, jd ingat masakan ibu. Kl ibu masaknya diberi pepaya muda mbk. -nining
ReplyDeleteIya Mba Nining...sama kayak ibuku,...biasanya juag pakai pepaya muda..tggl metik di kebon ya..:D
DeletePertama kali makan brongkos di Temanggung waktu kami sekeluarga pindah ke sana. Brongkos daging sapi tapi puedes biyanget mb Diah. Herannya aku yang masih TK kecanduan tuh sama brongkos pedes itu. Tapi sampai sekarang belum pernah bikin sama sekali. Kapan-kapan tak contek ya resepnya...
ReplyDeleteBisa di kasih cabe mba Rina di bumbu halusnya..jika suka pedas..kalau aku lebih suka pakai cabai rawit utuh aja buat ranjau..soalnya Yodha juga suka makan brongkos..hihi..jadi nggak tak pedesin bumbunya..:)
Deleteakubiasanya pakai cabai rawit merah makannya
ReplyDeleteIya,..tambah manteb itu ya Mak..pedasnya..:)
DeleteYummi bgtt. Nyeplus cabe rawit tmbah segeer, Mba. :)
ReplyDeleteBetul Mba Idah..brongkos emang paling top kalau banyak ranjau caebnya..:D
DeleteMbak, matur nuwun resepnya.
ReplyDeleteSaya kemaren nyoba brongkosnya dan cukup sukses.
iya..sama2..:)
Delete